Memahami Karakteristik Anak Usia Dini

psikosomatik-rahatsızlık-e1352342098866

PERILAKU anak usia dini memang tidak bisa ditolak lagi terkadang sangat sulit untuk di mengerti dan dipahami. Hal yang demikian itu seringkali membuat orang tua terutama ibu merasa kesal dan salah kaprah dalam menangani perilaku anak. Padahal, seyogyanya orang tua terutama ibu dapat memahami karakteristik anak agar dapat menanggapinya dengan cara yang tepat sehingga tidak memberikan dampak negatif pada psikologi anak.

Untuk itu, berikut ini ada beberapa karakteristik umum yang dimiliki oleh anak usia dini:

  • Unik. Tentunya, karakter yang dimiliki oleh anak berbeda-beda dan mempunyai ciri khas masing-masing yang meliputi bawaan, minat, kapabilitas, dan latar belakang.
  • Egosentris. Anak itu memiliki keegoan yang sangat tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan sikap anak yang cenderung memahami dan memperhatikan suatu hal hanya dari sudut pandang kepentingan sendiri saja.
  • Aktif dan energik. Anak usia dini lazimnya senang sekali melakukan berbagai aktifitas. Si kecil seolah-olah tidak pernah lelah, tidak pernah merasa bosan, dan tidak pernah berhenti beraktifitas kecuali saat ia tidur.
  • Rasa ingin tahu yang kuat. Anak umumnya selalu memiliki rasa inging tahu yang tinggi dan antusias terhadap banyak hal terutama terhadap hal-hal yang baru. Pada saat anak sedang ingin mengetahui tentang suatu hal, dia akan selalu menanyakan hal tersebut dan selalu mengaitkan pembicaraannya dengan hal tersebut.
  • Eksploratif dan berjiwa petualang. Dengan diiringi rasa ingin tahu yang kuat, anak lazimnya senang sekali menjelajah, bermain kesana kemari, membongkar pasang mainan yang baru dibelinya, mencoret-coret dinding, dan sebagainya.
  • Spontan. Perilaku dan sikap yang dicerminkan anak itu pada umumnya adalah sikap asli mereka tanpa di rekayasa. Sehingga, sering kita jumpai anak-anak berbicara ceplas-ceplos dan merefleksikan apapun yang ada dalam hati dan pikiran mereka.
  • Senang dan kaya dengan fantasi. Si kecil biasanya suka terhadap hal-hal yang imajinatif seperti contohnya cerita dongeng. Mereka tidak hanya senang mendengarkan orang lain bercerita, tetapi mereka juga senang bercerita kepada orang lain.
  • Mudah frustasi. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya atau membuat dia merasa tidak puas, maka dia akan kecewa dan meluapkannya dengan menangis atau marah-marah.
  • Kurang pertimbangan. Dalam melakukan suatu hal, anak tidak akan mempertimbangkan apakah sesuatu itu berbahaya atau tidak bagi dirinya maupun bagi orang lain. Misalnya saat bermain dengan benda-benda tajam, mereka cenderung tidak mau mendengarkan perataan orangtuanya kalau benda yang dimainkannya itu berbahaya.
  • Daya perhatian yang pendek. Anak umumnya tidak akan mampu duduk berlama-lama untuk memperhatikan sesuatu apalagi yang bersifat membosankan. Tapi sebaliknya, anak akan senang memperhatikan hal-hal yang menarik dan menyenangkan.
  • Semangat belajar yang tinggi. Pada saat mereka mempelajari suatu hal, mereka akan bergairah untuk terus menekuninya dan mereka senang pula melakukan berbagai aktifitas yang membuat perubahan baru dalam dirinya. Misalkan, mereka jadi bisa mewarnai dan bernyanyi. Maka mereka akan melakukan hal tersebut berulang-ulang karena merasakan ada perubahan dalam dirinya dari tidak bisa menjadi bisa.
  • Semakin menunjukkan minat terhadap teman. Anak-anak yang sudah mulai bersosialisasi dengan teman sebayanya cenderung mulai memiliki kemampuan untuk bekerja sama dan berhubungan dengan teman-temannya. Misalnya dengan meminjamkan mainan atau membagi makanan yang ia punya.

Dengan memahami karakteristik-karakteristik umum yang dimiliki oleh anak, tentunya ibu dan ayah tidak akan salah lagi menanggapi si kecil yang semula cenderung sulit dipahami dan serba salah dalam menanganinya. Orang tua jangan terlalu banyak melarang dan mengekang anak untuk berekspresi karena dengan merusak atau mengotori sesuatu, maka disitulah kecerdasan mereka mulai berkembang. Jika orang tua terlalu sering mencegah bahkan memarahi, maka kecerdasan si kecil akan terhambat.

sumber:

http://www.islampos.com/memahami-karakteristik-anak-usia-dini-99457/

Tinggalkan komentar